Jumat, 18 Juli 2025

PAKAN UDANG

Pakan Udang: 

Kunci Produktivitas Budidaya yang Efisien dan Berkelanjutan

Pakan memegang peranan vital dalam budidaya udang. Dalam sistem intensif, biaya pakan bisa mencapai 50–70% dari total biaya operasional, menjadikannya komponen utama yang menentukan efisiensi dan hasil panen. Oleh karena itu, pemilihan pakan yang tepat, baik dari sisi nutrisi maupun strategi pemberian, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.

Secara umum, pakan udang terbagi menjadi dua jenis: pakan alami dan pakan buatan (komersial). Pakan alami seperti plankton, lumut, dan cacing biasa diberikan pada tahap larva. Sementara pakan buatan berupa pelet digunakan pada fase pembesaran. Pelet ini mengandung protein 35–45%, lemak 5–8%, serta nutrisi tambahan seperti asam lemak esensial (EPA & DHA) dan kolesterol.

Kualitas pakan sangat memengaruhi nilai konversi pakan (FCR), yaitu rasio antara jumlah pakan yang diberikan dengan pertambahan berat udang. Nilai FCR ideal berkisar antara 1,4–1,7. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap 4–5 kali sehari, dan harus diawasi dengan menggunakan feeding tray untuk mencegah kelebihan pakan yang dapat mencemari air dan memicu penyakit.

Data dari Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, kapasitas produksi pakan udang Indonesia mencapai 870.000 ton, namun utilisasinya baru sekitar 400.000 ton. Hal ini menandakan masih besarnya potensi pengembangan industri budidaya udang nasional.

Seiring meningkatnya kebutuhan global, berbagai produsen mulai mengembangkan pakan alternatif berbasis serangga, kedelai fermentasi, dan limbah agroindustri. Pendekatan ini mendukung keberlanjutan sekaligus menekan ketergantungan terhadap bahan impor seperti tepung ikan.

Peningkatan efisiensi pakan udang bukan hanya berdampak pada hasil panen, tetapi juga pada daya saing industri udang nasional di pasar ekspor. Maka dari itu, integrasi antara teknologi, manajemen pakan, dan inovasi bahan baku menjadi prioritas dalam strategi budidaya masa depan.


Sumber Referensi


  • FAO. Feeding and Feed Management in Shrimp Aquaculture. https://www.fao.org

  • GPMT. GPMT Ready to Support Shrimp Cultivation Improvement. https://gpmt.id

  • Zidan et al. (2024). Effect of Lipid and Protein on Feed Conversion Ratio in Vannamei. EJABF

  • Jala.tech. Nutrisi Penting dalam Pakan Udang. https://jala.tech



 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar