Senin, 25 Januari 2021

Harga Kedelai Impor Naik, Industri Pakan Ternak Ikut Terdampak

Kenaikan harga kedelai impor memberikan dampak terhadap industri pakan karena berpengaruh pada kenaikan biaya produksi.

 



Pekerja menyortir kedelai yang baru tiba di gudang penyimpanan di Kawasan Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Bisnis - Eusebio Chrysnamurti

 

 

Bisnis.com, JAKARTA - Imbas kenaikan harga kedelai impor ternyata tak hanya dirasakan oleh para perajin tempe. Industri pakan ternak pun melaporkan dampak serupa.

 

Direktur Pemasaran PT CJ Feed and Care Indonesia Haris Muhtadi menjelaskan kenaikan harga biji kedelai turut berpengaruh pada harga bungkil kedelai, by product kedelai yang menjadi salah satu bahan utama pakan ternak. Untuk pakan udang dan ikan misalnya, komposisi bungkil kedelai berkisar 30 sampai 35 persen.

 

“Dari segi pasokan sejauh ini cukup dan tidak langka. Namun memang kenaikan harga biji kedelai berkorelasi ke harga bungkil kedelai,” kata Haris kepada Bisnis.com, Senin (4/1/2021).

 

Kenaikan harga ini pun disebutnya berdampak pada kenaikan biaya produksi. Guna menyiasati kondisi ini, dia mengatakan pabrik harus menaikkan harga jual di kisaran 4 sampai 5 persen.

 

“Tidak ada pilihan lain sehingga kami naikkan harga,” kata dia.

 

Wacana untuk substitusi impor sendiri sejatinya sudah banyak disuarakan seiring berkembangnya riset untuk memanfaatkan bahan baku lokal sehingga ketergantungan pada bungkil impor bisa dikurangi. Meski demikian, Haris mengatakan hambatan terbesar adalah mengenai keberlanjutan pasokan dari bahan baku alternatif tersebut.

 

“Riset sudah dilakukan dan memang ada potensi substitusi. Tetapi kendalanya di kapasitas industri pemasok, bagaimana pasokan dan kuantitasnya ini belum diketahui,” kata Haris.

 

Ketua Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) Desianto B. Utomo membenarkan kenaikan harga bungkil kedelai yang disebutnya linier dengan harga biji kedelai. Kebutuhan bungkil kedelai untuk pakan ayam sendiri mencapai 25 persen.

 

“90 persen lebih anggota GPMT memproduksi pakan ayam dan dalam pakan ayam, struktur biaya bahan baku berkisar di 80 sampai 85 persen,” ujarnya.

 

Dia menjelaskan kenaikan harga bahan baku tak hanya terjadi pada bungkil kedelai, namun juga terjadi pada produk lainnya. Selain itu, biaya logistik yang makin mahal pun turut menambah biaya impor.

 

Sumber : Bisnis

 

Senin, 18 Januari 2021

Japfa Merayakan Ulang Tahun ke 50

 

2021 menandai ulang tahun ke-50 Japfa dan kami sangat bersemangat untuk merayakan semua yang telah kami capai bersama karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan pemegang saham. Meskipun banyak hal telah berubah sejak Japfa didirikan pada tahun 1971, tujuan kami selalu sama: Memberi makan Asia Berkembang dengan protein esensial.

Dari satu pabrik pakan unggas di Indonesia, kami telah berkembang secara efektif menjadi perusahaan pangan agri industri terkemuka di Asia. Kami telah secara progresif memperluas bisnis kami untuk mencakup pemberian makan dan pembiakan, pertanian komersial serta pemrosesan dan distribusi makanan, dan kami telah secara efektif mendiversifikasi aktivitas kami di berbagai protein dan pasar. Saat ini kami adalah salah satu produsen unggas terintegrasi terbesar di Indonesia dan salah satu produsen susu mentah premium terkemuka di China. Hanya dalam beberapa tahun, kami dapat mendirikan bisnis babi yang menguntungkan di Vietnam.

Ini tidak akan mungkin terjadi tanpa komitmen dari orang-orang kami, kepercayaan pelanggan kami, kolaborasi mitra bisnis dan pemasok kami, hubungan dengan masyarakat lokal dan, yang tak kalah pentingnya, kepercayaan para pemegang saham kami. Dengan bekerja bersama dan memelihara hubungan yang berkelanjutan dan berorientasi pada pertumbuhan berdasarkan kepercayaan dan integritas, kami tetap setia pada visi kami untuk Bertumbuh Menuju Kesejahteraan Bersama.

Saat kami merayakan 50 tahun bisnis kami, visi kami akan terus mendorong Japfa. Sebagai salah satu perusahaan agri-food industri besar di Asia, kami dapat memanfaatkan potensi konsumsi protein dan mengembangkan bisnis kami lebih jauh. Lebih penting lagi, kami dapat memainkan peran kami dalam meningkatkan nutrisi jutaan orang.

Untuk menandai perayaan emas kami, kami telah merancang logo peringatan dan merencanakan berbagai acara dan kegiatan untuk tahun 2021.

Merayakan pencapaian kita, Merangkul masa depan kita.

Source : Japfa

Awal 2021, 13 Ulama di Tanah Air Wafat. Tahun Lalu Tercatat 207 Ulama Wafat.


GALAMEDIA - Di Awal tahun ini, 13 ulama terkenal di tanah air wafat. Terbaru, selang sehari setelah wafatnya ulama kharismatik Syekh Ali Jaber, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf  meninggal dunia, Jumat 15 Januari 2021.

Di tahun 2020 di Indonesia, ratusan ulama berpulang ke Rahmatullah.

Dilansir Nu Online, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, maka jumlah kiai meninggal di tahun 2020 lebih banyak.

Dalam catatan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMIPBNU, sebanyak 207 pengelola yang terdiri dari pengasuh dan pengurus di 110 pesantren wafat di masa pandemi Covid-19 tahun 2020.

“Ini tentu menjadi sebuah kehilangan yang sangat besar sekaligus ancaman serius bagi kalangan pesantren dan juga bangsa Indonesia pada umumnya. Ancaman terhadap pesantren dan kiai berarti ancaman terhadap kelangsungan pendidikan agama dan karakter bangsa Indonesia,” kata Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin.

Sumber : Pikiran Rakyat