
Rabu, 10 Maret 2021
Rektor IPB Ajak Berbagai Pihak untuk Mencari Solusi Masalah Pakan Ternak

Senin, 08 Maret 2021
SIARAN PERS KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Nomor: SP.212/SJ.5/III/2021
Dorong Ekspor dan Program Unggulan KKP, Menteri Trenggono Minta Jajarannya Perkuat Pembinaan Terhadap Pelaku Usaha Perikanan
BOGOR (1/3)- Kementerian Kelautan dan Perikanan berupaya agar ekspor produk perikanan Indonesia terus meningkat meski pandemi Covid-19 masih melanda dunia. Salah satu caranya dengan rutin melakukan pembinaan kepada pelaku usaha mulai dari hulu sampai hilir untuk memastikan produk yang dihasilkan terjamin mutu dan kualitasnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, jaminan mutu ini penting sebagai upaya meningkatkan kepercayaan pasar dunia terhadap produk perikanan Indonesia.
"Jajaran BKIPM bersama PDS tentunya, saya minta untuk memastikan dan menjamin tidak ada lagi kasus penolakan produk perikanan Indonesia di negara tujuan," tegas Menteri Trenggono saat membuka Rapat Koordinasi Nasional BKIPM di Bogor, Jawa Barat, Senin (1/3/2021).
Selain menjamin kualitas dan mutu, lanjut Menteri Trenggono, industri perikanan tangkap, perikanan budidaya, dan pengolahan hasil perikanan harus didorong untuk menghasilkan produk yang digemari konsumen serta berdaya saing secara ekonomis, khususnya di masa pandemi ini.
Di sisi lain, Trenggono juga meminta semua stakeholder untuk bersama-sama menjaga keberlanjutan ekosistem perikanan. Konsep keberlanjutan ini manfaatnya tidak hanya untuk menjaga kelestarian alam, tapi juga kesinambungan usaha perikanan itu sendiri.
"Langkah-langkah ini akan mengokohkan struktur usaha perikanan nasional dengan multiplier effects menggerakkan perekonomian nasional, terutama dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19," ungkapnya.
Dalam rakornas yang berlangsung secara luring dan daring tersebut, Menteri Trenggono meminta jajarannya serius merealisasikan tiga program terobosan KKP 2021-2024. Meliputi peningkatan penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sub-sektor perikanan tangkap dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kemudian menggerakkan perikanan budidaya untuk peningkatan ekonomi masyarakat yang didukung oleh riset kelautan dan perikanan untuk keberlangsungan sumber daya laut dan perikanan darat. Serta mengembangkan kampung-kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal di sejumlah daerah Indonesia.
"Terobosan ini merupakan langkah strategis KKP untuk menciptakan lapangan kerja, mendorong kesejahteraan masyarakat, dan memberi pemasukan lebih optimal bagi keuangan negara dari sektor kelautan dan perikanan," imbuh Menteri Trenggono.
Sementara itu, Kepala BKIPM Rina menjelaskan bersiaga mendukung program unggulan tersebut sesuai tugas fungsinya sebagai otoritas kompeten pencegahan masuk dan tersebarnya penyakit ikan karantina, pengendalian mutu keamanan hasil perikanan dan keamanan hayati ikan.
"Adapun tujuan rapat koordinasi ini adalah untuk mendapatkan satu konsep bagaimana BKIPM bersama pihak-pihak terkait menyamakan persepsinya terhadap program unggulan KKP sesuai arahan Pak Menteri," ujarnya.
Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri
Jumat, 26 Februari 2021
Charoen Pokphand Indonesia (CPI) ekspor perdana ke Qatar

Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di industri produk makanan pertanian PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengekspor produk olahan unggas sebanyak delapan kontainer hari ini, Rabu (24/2).
Emiten dengan kode CP itu melakukan ekspor perdana ke Qatar dan ekspor lanjutkan ke Jepang dan Republik Demokratik Timor Leste (RDLT).
Lebih rinci dijelaskan, CP mengirimkan produk makanan olahan berbasis daging ayam ke Qatar dan Jepang. Sementara untuk Timor Lester, CPIN mengekspor produk makanan olahan, pakan ayam, dan Day Old Chicken (DOC).
"Sudah merupakan komitmen kami untuk terus berusaha untuk meningkatkan ekspor hasil produk kami baik ke negara yang selama ini sudah menjadi tujuan ekspor, serta mengusahakannya mengekspor ke negara-negara baru lainnya," ungkap Komisaris Independen PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Suparman dalam seremoni pelepasan ekspor produk olahan unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang digelar secara daring, Rabu (24/2).
Dijelaskan juga bahwa langkah CP untuk melakukan ekspor ini diawali pada tahun 2017. Ketika itu, CP melakukan mengekspor satu kontainer ke Papua Nugini.
Jumlah ini terus berkembang, hingga akhirnya sepanjang tahun 2018 hingga 2020 CP telah mengekspor sebanyak 72.000 kg produk olahan ke Jepang dan 36.906 kg produk olahan ke Papua Nugini.
Sementara untuk ekspor ke Timor Leste, CP telah mengirimkan 28.906 kg produk olahan, 309.614 kg Grillier Ayam, 6,67 juta kg pakan, dan 860.690 ekor DOC.
Ke depan, CPIN akan terus memperluas pasar ekspor. Tahun ini, CPIN berharap dapat mengekspor produknya ke Singapura, Korea, dan Arab Saudi, dan Korea.
Sekadar informasi, mengutip laporan keuangan CP hingga kuartal III 2020, kontribusi ekspor terhadap penjualan CP memang masih mini sebesar Rp 15,85 miliar. Padahal, total penjualan tanpa eliminasi dibukukan hingga Rp 44,40 triliun.
Sumber : Kontan