Charoen Pokphand Indonesia (CPI) ekspor perdana ke Qatar

Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) ekspor perdana ke Qatar
ILUSTRASI. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di industri produk makanan pertanian PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk mengekspor produk olahan unggas sebanyak delapan kontainer hari ini, Rabu (24/2).

Emiten dengan kode CP itu melakukan ekspor perdana ke Qatar dan ekspor lanjutkan ke Jepang dan Republik Demokratik Timor Leste (RDLT).

Lebih rinci dijelaskan, CP mengirimkan produk makanan olahan berbasis daging ayam ke Qatar dan Jepang. Sementara untuk Timor Lester, CPIN mengekspor produk makanan olahan, pakan ayam, dan Day Old Chicken (DOC).

"Sudah merupakan komitmen kami untuk terus berusaha untuk meningkatkan ekspor hasil produk kami baik ke negara yang selama ini sudah menjadi tujuan ekspor, serta mengusahakannya mengekspor ke negara-negara baru lainnya," ungkap Komisaris Independen PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk Suparman dalam seremoni pelepasan ekspor produk olahan unggas PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk yang digelar secara daring, Rabu (24/2).

Dijelaskan juga bahwa langkah CP untuk melakukan ekspor ini diawali pada tahun 2017. Ketika itu, CP melakukan mengekspor satu kontainer ke Papua Nugini.

Jumlah ini terus berkembang, hingga akhirnya sepanjang tahun 2018 hingga 2020 CP telah mengekspor sebanyak 72.000 kg produk olahan ke Jepang dan 36.906 kg produk olahan ke Papua Nugini.

Sementara untuk ekspor ke Timor Leste, CP telah mengirimkan 28.906 kg produk olahan, 309.614 kg Grillier Ayam, 6,67 juta kg pakan, dan 860.690 ekor DOC.

Ke depan, CPIN akan terus memperluas pasar ekspor. Tahun ini, CPIN berharap dapat mengekspor produknya ke Singapura, Korea, dan Arab Saudi, dan Korea.

Sekadar informasi, mengutip laporan keuangan CP hingga kuartal III 2020, kontribusi ekspor terhadap penjualan CP memang masih mini sebesar Rp 15,85 miliar. Padahal, total penjualan tanpa eliminasi dibukukan hingga Rp 44,40 triliun.

Sumber : Kontan