Peran DPR Masih Jauh dari Harapan Rakyat

30/08/2012 07:11
Peran DPR Masih Jauh dari Harapan RakyatLiputan6.com, Jakarta: Ketua Dewan Direktur Lembaga Kajian Publik Sabang-Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan menilai, peran dan kedudukan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai lembaga tinggi negara pascareformasi dirasakan jauh dari harapan rakyat.


Kelembagaan DPR juga seakan tak berhenti dihujat akibat kasus-kasus yang melibatkan anggotanya di antaranya korupsi dan moral, selain pemborosan anggaran negara menyangkut agenda kunjungan kerja ke luar negeri.

"Ini adalah kenyataan politik kiprah parlemen kita yang ditangkap publik dan media massa, karenanya DPR harus kembali menumbuhkan peran kewibawaan politiknya di hadapan rakyat,” kata Syahganda dalam siaran persnya Kamis (30/8), di Jakartaterkait hari jadi DPR ke 67.

Menurutnya, aktivitas politik DPR dalam era kebebasan berbicara, justru mengalami pengenduran atau bahkan kekurangpedulian terhadap perjuangan memartabatkan kehidupan rakyat, sehingga persoalan di sekitar nasib rakyat jarang mendapatkan pembelaan maksimal maupun fokus perhatian yang besar untuk bisa diatasi.

Hiruk-pikuk yang diciptakan anggota DPR, katanya, lebih mengemuka pada masalah mekanisme internal yang tak memuaskan publik, di samping banyak menghabiskan waktu untuk perdebatan kepentingan antarkelompok politik partai, debat kusir, serta urusan remeh-temeh lainnya.

"Di luar itu, wilayah DPR pun banyak disandera oleh berbagai kasus besar yang menjerat kehormatan anggotanya sendiri baik penyimpangan moral pribadi ataupun anggaran, sehingga berdampak pada krisis kepercayaan publik terhadap lembaga DPR," ujar Syahganda.

Hal itu, belum lagi adanya sikap arogansi dan kecenderungan pragmatisme di kalangan anggota dewan yang juga memberi kesan semakin negatif dari masyarakat luas, seperti sikap hidup yang terkesan ingin mewah sekaligus serba menuntut fasilitas. Sementara itu, perwujudan hak-hak rakyat tidak dipertaruhkan dengan kinerja yang kuat.

Dikatakan Syahganda, anggota DPR perlu mengedepankan hatinurani kerakyatan melalui kegigihan berjuang bagi hidup rakyat dan melaksanakan prinsip kesederhanaan hidup, mengingat kondisi sosial ekonomi sebagian besar rakyat yang memang masih menderita. (ARI)

Sumber : liputan6.com