95 Persen Kebutuhan Jagung Di Sumut Untuk Pakan Ternak
MEDAN (Berita): Produksi jagung di Propinsi Sumatera Utara sebagian
besar atau 95 persen untuk kebutuhan pakan ternak dan 5 persen lagi
untuk konsumsi. Kepala Dinas Pertanian Propinsi Sumut Ir HM Roem
mengatakan hal itu melalui Kasubbag Program Ir Lusiantini, MM didampingi
stafnya Mugiono kepada wartawan di kantornya Jum’at (27/3).
Lusi mengatakan jagung produksi Sumut rasanya manis sangat disukai
ternak. Ada juga impor namun jumlahnya minim sekali. Artinya lebih
banyak kebutuhan lokal yang dimanfaatkan.
Berdasarkan angka sementara (Asem) 2014 produktivitas jagung di Sumut
mencapai 1.159.698 ton sedangkan kebutuhan ternak 1,4 ton. "Jadi ada
impor jagung ke Sumut, namun jumlahnya minim," ujarnya sambil
menyebutkan jagung impor warnanya kuning.
Lusi memaparkan, khusus panen jagung Januari hingga Pebruari 2015
merupakan masa tanam Nopember dan Desember 2014, realisasi panen di
lahan seluas 31.732 hektar dengan produktivitas mencapai 176.398 ton
atau rata-rata 5,7 ton per hektar.
Disebutnya, jagung dengan masa tanam 3 bulan 10 hari di Sumut,
sedangkan di Karo tambah 1 bulan lagi panennya untuk mengeringkan baru
dipanen
Dia menambahkan hasil survei bahwa ada kerjasama oetani dengan pabrikan
dengan memberi modal kerja kepada petani, namun jumlahnya tidak
banyak,"Rata-rata bantuan modal," ujar Mugiono menimpali. Mengenai
kepemilikan lahan jagung, rata-rata petani. 0,5 hektar denganproduksi di
Sumut 5,6 hingga 5,7 ton per hektar. Di Karo 6,8 ton per hektar.
Pasokan Dari Karo
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Karo Ir Gustoni Tarigan mengatakan
50 persen bahan baku pakan ternak dari pipilan jagung kering di Sumut
yakni dari Kabupaten karo. "Jadi 50 persen pasokan bahan baku untuk
pakan ternak di Sumut dari Karo," ujar Tarigan.
Ia mengatakan, prihatin terhadap nasib petani jagung di Karo karena
harga jual rendah, tidak sesuai dengan biaya produksi. Untung yang
diraih petani rata-rata Rp800 per kg. Dia berharap ke depan kehidupan
petani jagung cerah ke depan ini.
APBN 2015
Tarigan mengatakan, pemerintah tahun ini memberi bantuan benih jagung
kepada petani melalui APBN tahun 2015. Bantuan benih jagung untuk lahan
tanaman seluas. 10.000 hektar dan kini CPCL(Calon Petani Calon Lokasi)
sedang diseleksi.
Masing-masing per hektar dibutuhkan 15 kg bibit, jadi dengan lahan
seluas 10 000 hektar alokasi benih sebanyak 150.000 kg. Dengan bantuan
benih ini produksi per hektar bisa mencapai 7 sampai 9 ton, ujarnya.
Sumber : beritasore