95 Persen Kebutuhan Jagung Di Sumut Untuk Pakan Ternak

http://img.antaranews.com/new/2012/10/small/20121011Produksi-Jagung-Nasional-111012-Anis-4.jpgMEDAN (Berita): Produksi jagung di Propinsi Sumatera Utara sebagian besar atau 95 persen untuk kebutuhan pakan ternak dan 5 persen lagi untuk konsumsi. Kepala Dinas Pertanian Propinsi Sumut Ir HM Roem mengatakan hal itu melalui Kasubbag Program Ir Lusiantini, MM didampingi stafnya Mugiono kepada wartawan di kantornya Jum’at (27/3).

Lusi mengatakan jagung produksi Sumut rasanya manis sangat disukai ternak. Ada juga impor namun jumlahnya minim sekali. Artinya lebih banyak kebutuhan lokal yang dimanfaatkan.
Berdasarkan angka sementara (Asem) 2014 produktivitas jagung di Sumut mencapai 1.159.698 ton sedangkan kebutuhan ternak 1,4 ton. "Jadi ada impor jagung ke Sumut, namun jumlahnya minim," ujarnya sambil menyebutkan jagung impor warnanya kuning.
Lusi memaparkan, khusus panen jagung Januari hingga Pebruari 2015 merupakan masa tanam Nopember dan Desember 2014, realisasi panen di lahan seluas 31.732 hektar dengan produktivitas mencapai 176.398 ton atau rata-rata 5,7 ton per hektar.
Disebutnya, jagung dengan masa tanam 3 bulan 10 hari di Sumut, sedangkan di Karo tambah 1 bulan lagi panennya untuk mengeringkan baru dipanen
Dia menambahkan hasil survei bahwa ada kerjasama oetani dengan pabrikan dengan memberi modal kerja kepada petani, namun jumlahnya tidak banyak,"Rata-rata bantuan modal," ujar Mugiono menimpali. Mengenai kepemilikan lahan jagung, rata-rata petani. 0,5 hektar denganproduksi di Sumut 5,6 hingga 5,7 ton per hektar. Di Karo 6,8 ton per hektar.
Pasokan Dari Karo
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Karo Ir Gustoni Tarigan mengatakan 50 persen bahan baku pakan ternak dari pipilan jagung kering di Sumut yakni dari Kabupaten karo. "Jadi 50 persen pasokan bahan baku untuk pakan ternak di Sumut dari Karo," ujar Tarigan.
Ia mengatakan, prihatin terhadap nasib petani jagung di Karo karena harga jual rendah, tidak sesuai dengan biaya produksi. Untung yang diraih petani rata-rata Rp800 per kg. Dia berharap ke depan kehidupan petani jagung cerah ke depan ini.
APBN 2015
Tarigan mengatakan, pemerintah tahun ini memberi bantuan benih jagung kepada petani melalui APBN tahun 2015. Bantuan benih jagung untuk lahan tanaman seluas. 10.000 hektar dan kini CPCL(Calon Petani Calon Lokasi) sedang diseleksi.
Masing-masing per hektar dibutuhkan 15 kg bibit, jadi dengan lahan seluas 10 000 hektar alokasi benih sebanyak 150.000 kg. Dengan bantuan benih ini produksi per hektar bisa mencapai 7 sampai 9 ton, ujarnya.

Sumber : beritasore