Awas, Indonesia Alami Kelangkaan Jagung Tahun Depan

Oleh : Bantolo
Surabayainside.com, JAKARTA – Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) memperkirakan ketersediaan jagung pada Januari hingga Februari mengalami kelangkaan.
Berdasarkan data stok jagung Kementerian Pertanian per 31 Oktober 2019 sekitar 1,16 juta ton. Stok itu sebagian milik GPMT dan sisa impor jagung Perum Bulog.
“Sementara itu, panen jagung dimulai bulan Maret 2020. Maka itu, diperkirakan Januari 2020 produksi dengan kebutuhan itu defisit, artinya kebutuhan lebih besar ketimbang produksi,” kata Ketua GPMT, Johan, Rabu (13/11).
Dia menjelaskan, stok jagung 1,1 juta ton itu akan habis pada akhir tahun ini. Januari tahun depan ada panen di daerah Sumatera. “Akan tetapi, musim tanam mundur dan baru panen awal Maret 2020. Jadi bulan Februari dan Maret belum mengetahui adanya ketersediaan jagung,” ujar Johan.
Padahal, katanya, dari tahun 2014 hingga tahun 2018 selalu terjadi surplus jagung sekitar 2,9 juta ton setiap tahun. “Sehingga ditotal selama 5 tahun ini jumlahnya sekitar 15 juta ton. Aturannya pasokan cukup untuk memenuhi kebutuhan tahun ini dan tahun 2020. Kenyataannya sekarang stok tinggal 1,1 juta ton dan itu tidak cukup,” jelasnya.
Dia menambahkan, kebutuhan pabrik pakan sekitar 600 ribu ton per bulan. Saat ini musim kekeringan, dimana daerah sentra jagung belum turun hujan. Akibatnya musim tanam mundur, jagung ditanam pada pertengahan bulan November ini. Diperkirakan panen jagun pada awal bulan Maret 2020.
“Pertanyaan sekarang apakah stok jagung pada akhir Otober bisa mencukupi kebutuhan hingga awal Maret tahun depan. Dikhawatirkan menjelang akhir tahun dan awal tahun harga jagung mulai bergejolak,” ungkap Johan.
Johan menyebutkan saat ini harga jagung sekitar Rp 4.445 per kilogram (kg). Diharapkan harga tersebut bisa stabil. “Padahal harga sering berfluktuasi, pada masa puncak panen jagung harga di bawah Rp 4.000 per kg. Itu pun bisa bertahan dua minggu sampai satu bulan,” tuturnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini serapan jagung petani oleh industri pakan sekitar 6 juta ton. Dia memperkirakan sampai akhir tahun 2019 bisa mencapai 7 juta ton. (*/Dry)
Sumber : surabayainside