Nelayan Kualatambangan Kabupaten Tala Olah Limbah Ikan Jadi Pakan Unggas

Penulis: Idda Royani | Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Limbah perikanan tidak lagi dibuang begitu saja. Setelah diolah, kini bisa menjadi hal yang bermanfaat. Salah satunya adalah menjadi pakan ternak.

Itulah yang dilakukan nelayan di Desa Kualatambangan, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel). Mereka mulai belajar mengolah limbah ikan menjadi pakan unggas.

Bahan baku yang digunakan, yakni ikan yang tidak laku dijual atau apkiran. Termasuk, kepala udang dan cangkang kepiting yang selama ini tak pernah disentuh nelayan setempat.

"Semua dikeringkan terlebih dulu. setelah kering, limbah perikanan tersebut digiling menjadi tepung," tutur Bayansyah, Ketua Kelompok Nelayan Mandiri Putra Desa Kuala Tambangan, Minggu (9/8/2020).

Dikatakannya, tepung itulah yang dijadikan bahan campuran pakan unggas dicampur dengan tepung jagung atau tepung singkong. Perbandingannya, 20 persen tepung limbah perikanan dan 80 persen tepung jagung atau singkong.

Semua bahan tersebut diaduk jadi satu dan diberi air secukupnya. Adonan yang pas kadar airnya yakni ketika diremas tak mengeluarkan air, namun tetap menggumpal saat tangan dibuka.

Selanjutnya adonan dimasukkan ke mesin pencetak pakan unggas hingga menjadi berbentuk pellet. Produk ini masih harus dikeringkan agar tahan disimpan lama.

Makin banyak tepung dari limbah ikan yang dijadikan campuran, sebut Bayansyah, makin tinggi pula nilai proteinnya. Jadi, makin bagus pula untuk pakan unggas.

Ia mengaku sangat senang kini pihaknya dapat memanfaatkan limbah ikan menjadi produk bernilai ekonomi. Kreativitas itu melalui bimbingan dosen Politeknik Negeri Tala.

Anton Kuswoyo, salah satu pembimbing (ketua tim), berharap pemanfaatan limbah ikan itu mampu meningkatkan taraf hidup nelayan. Pihaknya menciptakan alat pembikin pakan unggas guna membantu nelayan memanfaakan limbah ikan.

Apalagi produk yang dihasilkan berupa pellet pakan unggas memiliki nilai gizi lumayan tinggi. "Bahan tambahan berupa tepung jagung/singkong adalah sebagai sumber karbohidrat," jelasnya.

Ia menegaskan pelatihan pengolahan limbah ikan menjadi pakan unggas tersebut tetap menerapkan protocol kesehatan. Peserta (15 orang) diatur jaraknya agar tidak berkerumun.

Tiap peserta juga mengenakan masker dan mencuci tangan sebelum acara dimulai. "Kami juga mengajak menerapkan pola hidup bersih dan sehat, pola pikir positif agar senantiasa bahagia, dan pola makan yang bergizi dan seimbang," kata Anton.

Sumber : tribunnews