Pengusaha Pakan Ternak Terpaksa Naikkan Harga
SPC, Jakarta-Industri pakan ternak telah menaikkan
harga pakan ternak sebagai dampak lonjakan harga bahan baku karena
kenaikan harga komoditi pangan global.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan
pengusaha pakan ternak sudah menaikkan harga pakan, kendati kenaikan
itu belum.
Ia menjelaskan harga pakan ayam broiler misalnya, sudah naik dari
Rp5.000 per kg menjadi Rp 5.700 per kg. Harga pakan, katanya,
diperkirakan akan terus naik karena harga kontrak berjangka bahan baku
pakan relatif tinggi.
“Kenaikan harga saat ini hanya warming up. Harga bahan baku naik 30%.
Sampai Desember harga future-nya buruk,” ujarnya dikutip Jumat
(7/9/2012)
Sudirman menuturkan harga jagung sudah naik 60% selama dua bulan
terakhir menjadi US$8 per bussel. Lonjakan harga di pasar internasional
itu juga berpengaruh terhadap harga jagung lokal, yang bulan lalu
Rp2.600 per kg menjadi Rp3.400 per kg atau naik 31%.
Selain itu, harga tepung kedelai (soy bean meal/SBM) naik dari US$380 per ton menjadi US$700 per ton.
Harga juga harga tepung daging (meat bone meal/MBM) yang mengalami
kenaikan. Belum lagi, harga komoditas tersebut dalam kontrak berjangka
(future) tinggi. Hingga Desember mendatang, menurutnya, harga jagung
US$7,5 per bussel dan SBM US$650-700 per ton.
Ia menuturkan pengusaha memang berupaya melirik produk lokal, tetapi
stoknya tidak bisa berkesinambungan. Di sisi lain, harga bahan baku
pakan alternatif juga melambung, seperti katul naik dari Rp1.800 per kg
menjadi Rp2.700 per kg.
Sudirman menilai kenaikan harga saat ini baru awal karena belum masuk
pada puncak kekeringan. Melihat kondisi saat ini, katanya, pabrik pakan
dan peternak adalah pihak yang paling merasakan dampak dari kenaikan
bahan baku. (SPC-10/bisnis)
Sumber : http://suarapengusaha.com
Sumber : http://suarapengusaha.com