Ia mengatakan harga jagung saat ini
mencapai Rp2.100 per kilogram di tingkat petani, sedangkan di pengumpul
Rp2.300/kg untuk jagung pipilan kering. Menurut dia, harga jagung
pipilan itu masih bertahan cukup tinggi karena biasanya di bawah
Rp2.000/kg jika saat pasokan melimpah pada musim panen raya jagung.
"Pendapatan petani sedikit saat musim kemarau sehingga ketersediaan
komoditas itu sekarang sudah habis," kata dia.
Sementara itu, sebagian petani setempat
mengaku mulai menanam jagung memanfaatkan hujan yang telah membasahi
perladangan mereka dalam beberapa hari terakhir. "Hujan sudah cukup
untuk mendukung menanam jagung pada musim ini," kata Ruhaya, petani
setempat lainnya. Menurut dia, saat ini waktu paling tepat menanam
jagung karena tiga bulan ke depan sudah panen dan akan berganti musim
menanam padi musim rendeng atau basah.
Ruhaya menjelaskan, tanaman jagung
berbeda dengan tanaman padi yang membutuhkan pasokan air lebih banyak
sedangkan jagung dapat bertahan meskipun kekurangan air saat tumbuh
besar."Setelah benih tumbuh meskipun hujan jarang tanaman jagung tetap
bertahan," katanya.Kemudian, kata dia, panen jagung pada musim ini akan
lebih banyak dibandingkan musim sebelumnya yang tidak mendapatkan curah
hujan sama sekali bersamaan dengan kemarau panjang, bahkan banyak
tanaman jagung yang mati kekeringan.
Salah seorang pedagang pengumpul hasil
bumi di kawasan industri Kecamatan Tanjungbintang, Agustanto, mengatakan
harga jagung saat ini mencapai Rp2.500/kg, karena minim pasokan dari
petani. Dia menjelaskan, dalam beberapa bulan ini banyak juga petani
yang tidak panen karena tanaman mereka kekeringan akibat kekurangan air
saat kemarau ini. "Meskipun panen, buahnya sangat kurang dengan ukuran
semakin kecil dibandingkan dengan biasanya," katanya.Sumber : pasarjagung.com