Pasokan Bahan Baku Berkurang, Harga Pakan Ternak Meningkat

Pasokan Bahan Baku  Berkurang, Harga Pakan Ternak MeningkatFinanceroll – Harga jual rata-rata pakan ternak nasional mengalami kenaikan sebesar Rp 300-Rp 400 per kilogram. Kenaikan itu didorong kelangkaan pasokan dan kenaikan harga bahan baku pakan, yakni jagung, bungkil kedelai, serta tepung daging dan tulang atau meat and bone meal (MBM).
Harga jual rata-rata pakan ternak saat ini sudah mencapai Rp 5.300-Rp 5.400 per kilogram, dari rata-rata sepanjang tahun ini sekitar Rp 5.000 per kilogram.  Namun, potensi kenaikan tetap ada karena kondisi pasokan bahan baku yang kritis dan harga bahan baku yang masih tinggi.
Sementara pasokan jagung lokal saat ini sudah mulai habis karena panen di beberapa daerah sudah selesai. Stok jagung di gudang seluruh pabrik pakan ternak saat ini hanya 490 ribu ton.  Padahal  kebutuhan jagung untuk pakan sekitar 600 ribu ton per bulan.
Di samping  pasokan yang kurang, harga jagung di pasar juga mencatat kenaikan. Harga jagung lokal saat ini sudah mencapai Rp 3.000 per kilogram, dari harga pada Februari yang sekitar Rp 2.100 per kilogram. Porsi jagung di pakan ternak mencapai 50%.
Selain jagung, harga bungkil kedelai saat ini juga mengalami kenaikan signifikan. Salah satu penyebabnya adalah terhambatnya pengapalan dari Argentina, negara eksportir utama bungkil kedelai ke Indonesia akibat aksi demo dan masalah transportasi.
Harga bungkil kedelai pada Februari-Maret berada di level US$ 420 per ton. Saat ini harganya sudah mencapai US$ 650 per ton atau naik hingga 50% atau sekitar US$ 230 per ton.  Porsi bungkil kedelai di pakan ternak mencapai 20%-25%. 
 
Sumber : Financeroll