Luncurkan Komoditi Jagung Kuning Kualitas Ekspor, Bupati Jeneponto Butuh Alat Pengering

 

Bupati Jeneponto,  Iksan Iskandar meluncurkan pengiriman komoditi jagung kuning dari Gapoktan Kabupaten Jeneponto dengan tujuan pada industri pakan ternak PT. Japfa dan Charoen Phokphand Makassar.

Terkini.id, Jeneponto – Bupati Jeneponto, Iksan Iskandar meluncurkan pengiriman komoditi jagung kuning dari Gapoktan Kabupaten Jeneponto dengan tujuan pada industri pakan ternak PT. Japfa dan Charoen Phokphand Makassar.

Kegiatan yang dihadiri, Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sulsel, Andi Ardin Tjajo, Kadis Pertanian Jeneponto, Unsur Forkopimda, para Penyuluh, Gapoktan berlangsung di halaman kantor Dinas Pertanian Jeneponto, jalan Lanto Daeng Pasewang Kelurahan Balang Toa Kecamatan Binamu, Rabu, 9 September 2020.

Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Sulsel, Andi Ardin Tjajo, mengapresiasi meluncurkan pengiriman komoditi jagung kualitas ekspor sebanyak 40 ton.

“Kabupaten Jeneponto penghasil jagung kuning terbesar dari 8 Kabupaten penghasil jagung kita di Sulsel, Insya Allah, kami akan mensupport dengan mesin pengolahan hasil produksi jagung, dan bangunan untuk produksi, sehingga Jeneponto bisa memproduksi pakan ternak sendiri,” jelas Andi Ardin Tjajo.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Jeneponto, Iksan Iskandar dalam sambutannya meminta kepada Dinas Pertanian provinsi Sulawesi Selatan untuk mengingatkan Menteri Pertanian agar supaya dapat memperhatikan pertanian di Kabupaten Jeneponto.

“Kita butuh alsintan, alat pengering jagung, kalau mau lihat rata-rata produksi jagung perhektar di atas 8 ton, maka kasi kami bisi 18, karena hanya dengan bisi 18 yang bersahabat dengan lahan pertanian di Kabupaten Jeneponto,” kata Iksan Iskandar.

Menurutnya, hasil produksi jagung setiap tahun di Butta Turatea rata-rata 512 ribu ton dengan luas lahan 63 ribu hektar.

“Setiap tahun produksi jagung rata-rata 512 ribu Ton, itu komoditi jagung kualitas expor, lahan kita 63 ribu hektar, yang setiap 1 hektar produksinya 7,3 ton, itu dengan bibit jagung yang berbeda-beda merknya, jadi kalau mau ditingkatkan produksinya, berikan petani bibit jagung kuning bisi 18,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Ahmad mengatakan, tujuan kegiatan ini bagaimana kita memperkenalkan hasil produksi jagung kita sampai ke masyarakat luar.

“Setiap tahun produksi jaguykita rata-rata 512 ribu ton yang kualitas ekspor, untuk itu kita berharap adanya jaminan harga pasaran, karena permasalahan kita selama ini harga terkadang anjlok sampai di bawah rata-rata sehingga sangat merugikan petani kembali,” ungkap Ahmad.

Sumber : terkini.id