Kamis, 2 Agustus 2012, 22:01
VIVAnews - Kementrian Perdagangan tengah mengusulkan Harga Pokok Penjualan (HPP) yang pas untuk komoditas kedelai. Petani, importir, dan perajin tempe harus diuntungkan dengan harga baru ini.
"Tentunya dengan jaminan dari pemerintah HPP untuk kedelai Rp7.000/Kg," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri dari Kementerian Perdagangan, Gunaryo, di Jakarta, Kamis 2 Agustus 2012.
Dengan harga itu, lanjut Gunaryo, para petani telah sepakat dan yakin bisa menaikkan kapasitas produksi mereka per hektarnya menjadi 2,5 juta ton.
Dia menambahkan, harga Rp7.000/Kg ini adalah angka yang ideal. Jika dihitung bisa memancing para petani untuk menanam kedelai daripada jagung. Karena, kata dia, jika petani menanam jagung bisa menghasilkan 4 juta ton per hektar.
"Dengan HPP Rp7.000 dan petani menghasilkan 2,5 ton per hektarnya, maka mereka bisa mendapatkan sekitar Rp17,5 juta per hektarnya," ujarnya. Angka itu, menurut Gunaryo jauh dari pendapatan menanam jagung yang hanya sekitar Rp 12 juta per hektarnya.
Dia menambahkan, harga Rp7.000 ini juga tepat dan baik untuk perajin tahu tempe. Menurut dia, jika harga kedelai tetap stabil di angka Rp7 ribu, para perajin ini rela dan masih mampu untuk tetap bertahan.
"Kalau perajin itu yang penting jangan sampai harga kedelai itu berfluktuasi dalam waktu yang sangat pendek," ujarnya. (ren)
Sumber : Viva.co.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pabrik Pakan Ayam: Fungsi, Proses, Bahan Baku, dan Peran Penting
Pabrik pakan ayam (feed mill) merupakan bagian penting dalam rantai produksi unggas. Pakan menyumbang proporsi terbesar dari biaya produks...
-
Hingga kini 75% kebutuhan tepung ikan nasional harus dipenuhi dari impor. Kesinambungan pasokan hingga kualitas produk dari industri pen...
-
Betulkah mengonsumsi daging ayam broiler dapat mengganggu pusat seks bayi yang dilahirkan terutama bagi anak laki-laki yang dila...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar