TEPUNG TULANG: Belum ada realisasi impor

Kamis, 02 Agustus 2012 | 16:47 WIB

Compact_tepung_tulang JAKARTA: Kendati pemerintah sudah membuka kembali impor tepung tulang (meat and bone meals/MBM) asal Amerika Serikat tetapi sampai saat ini importir belum mulai merealisasikan.


Padahal, harga tepung tulang saat ini sudah naik sampai US$800 per ton dibandingkan dengan sebelumnya US$550 per ton.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman mengatakan sampai saat ini industri pakan ternak belum mulai memasukkan MBM asal Negeri Paman Sam.

"Perusahaan pakan ternak dan importir belum mulai mengimpor tepung tulang asal AS. Setahu saya belum ya," ujarnya kepada Bisnis, Kamis  (3/8/2012).

Pemerintah kembali membuka impor bahan baku pakan ternak berupa tepung tulang asal AS, karena berdasarkan kajian dari Komisi Ahli Kesehatan Hewan MBM yang diproduksi oleh industri yang terintegrasi diperbolehkan masuk.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan sementara impor MBM asal AS sejak 24 April lalu, karena wabah penyakit sapi gila (bovine spongiform encephalopathy) yang ditemukan di Amerika Serikat.

Selama ini impor MBM berasal dari Kanada, Selandia Baru, Australia, dan Amerika Serikat.

Meat bone meal merupakan produk asal hewan yang diperoleh dari daging dan tulang sapi dengan cara mendaur ulang dan dihaluskan untuk bahan baku pakan ternak.

Sudirman menjelaskan sampai saat ini importir belum dapat mengimpor tepung tulang asal AS tersebut, karena persyaratan tekhnis yang diajukan ditolak oleh AS.

Padahal, jika MBM asal AS sudah mulai masuk ke Indonesia, katanya, sangat membantu industri pakan ternak untuk menurunkan biaya di tengah melambungnya seluruh bahan baku pakan ternak. (ra)

Sumber : bisnis.com