Harga jagung di Lampung Selatan bertahan tinggi

Bandarlampung (ANTARA News) - Harga jagung pipilan kering di tingkat pedagang pengumpul di Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Sabtu, masih bertahan tinggi karena minim pasokan komoditas itu pada musim kemarau ini.

"Harga jagung saat ini mencapai Rp2.500 per kilogram, karena minim pasokan dari petani," kata salah satu pedagang pengumpul hasil bumi di kawasan industri Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan, Agustanto, di Tanjungbintang, saat dihubungi dari Bandarlampung.


Dia menjelaskan, dalam beberapa bulan ini, banyak juga petani yang tidak panen karena tanaman mereka kekeringan akibat kekurangan air saat kemarau ini.

"Meskipun panen, buahnya sangat kurang dengan ukuran semakin kecil dibandingkan dengan biasanya," kata dia.

Menurut Agustanto, pasokan komoditas ini akan meningkat beberapa bulan ke depan, sementara ini petani belum panen raya, meskipun panen hanya sedikit akibat mengalami kekeringan.

Pedagang pengumpul lainnya, Hardiansyah mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir memang pasokan jagung dari petani sangat kurang sehingga membuat harganya bertahan tinggi di atas Rp2.000 per kilogram sedangkan saat panen raya bisa turun Rp1.800 per kilogram.

"Tanaman jagung petani banyak juga yang lanas atau mati, akibat panas berlebihan saat kemarau ini," kata dia lagi.

Namun, untuk memenuhi kebutuhan para pengumpul besar, pihaknya mencari di daerah lain yang memiliki pasokan melimpah seperti di Kabupaten Lampung Timur.

Salah satu petani setempat lainnya, Sudarno mengatakan, petani di daerahnya tahun ini banyak yang tidak sempat menanam jagung karena ketika usai panen padi lahan sudah kekeringan.

Biasanya, lanjut dia, menanam jagung sesudah menanam padi sambil menunggu musim tanam padi berikutnya, namun kemarau tahun ini lebih parah.

"Harga jagung asalan di tingkat petani Rp2.000 per kilogram, sedangkan jagung pipilan berkualitas Rp2.300 per kilogram," kata dia pula.

Sumber : antaranews.com