Selasa, 12 Agustus 2025

Panduan Membuat Pakan Ayam Broiler Sederhana (Skala Hobi)

Panduan Membuat Pakan Ayam Broiler Sederhana (Skala Hobi)

Panduan ringkas: kebutuhan nutrisi, resep pakan starter & finisher, cara pencampuran, dan tips praktis.

Skala: Hobi Rumahan Praktis & Lokal

Disusun berdasarkan pedoman nutrisi unggas (Kementan & FAO) dan praktik pakan skala kecil.

Terakhir diperbarui: 12 Agustus 2025

1. Kebutuhan Nutrisi Ayam Broiler

Panduan ini memakai dua fase: Starter (0–3 minggu) dan Finisher (4–6 minggu).

FaseProtein (%)Energi Metabolik (kkal/kg)Lemak (%)Serat Kasar (%)Ca (%)P tersedia (%)
Starter (0–3 minggu)22–233.000–3.1004–5≤50,90,45
Finisher (4–6 minggu)19–203.150–3.2005–6≤50,80,40

2. Resep Pakan Sederhana (Per 10 kg)

Starter (0–3 minggu)

BahanJumlah (kg)Peran
Jagung giling halus5,0Energi utama
Dedak padi halus2,0Serat & energi tambahan
Bungkil kedelai (SBM)2,0Protein (~44%)
Tepung ikan0,5Protein hewani & asam amino
Konsentrat broiler0,5Vitamin & mineral

Perkiraan nutrisi: Protein ±22%, Energi ±3.050 kkal/kg

Finisher (4–6 minggu)

BahanJumlah (kg)Peran
Jagung giling kasar6,0Energi utama
Dedak padi kasar2,0Serat & energi
Bungkil kedelai1,0Protein nabati
Tepung ikan0,3Protein hewani
Konsentrat broiler0,7Vitamin & mineral

Perkiraan nutrisi: Protein ±19%, Energi ±3.180 kkal/kg

3. Cara Pencampuran

  1. Giling jagung & bahan keras — halus untuk starter, agak kasar untuk finisher.
  2. Campur bahan mulai dari yang kuantitas besar → kecil (jagung → dedak → bungkil → tepung ikan → konsentrat).
  3. Aduk sampai homogen; cek ada tidaknya gumpalan atau kepulan.
  4. Simpan di wadah kedap udara, tempat kering & terlindung dari sinar matahari langsung.

4. Ilustrasi Sederhana

[🐓] Ayam Broiler
  ├─ Starter (0–3 minggu): Jagung 50% | Dedak 20% | Bungkil 20% | Tepung ikan 5% | Konsentrat 5%
  └─ Finisher (4–6 minggu): Jagung 60% | Dedak 20% | Bungkil 10% | Tepung ikan 3% | Konsentrat 7%
Ayam
Fokus pada nutrisi fase 0–6 minggu
FEED
Bahan Pakan
Jagung, dedak, bungkil, tepung ikan, konsentrat
Pencampuran
Aduk rata & simpan kering

5. Tips Praktis (Skala Hobi)

  • Gunakan bahan bebas jamur—jangan pakai bahan berbau tengik.
  • Jika kesulitan mendapat bungkil kedelai, pertimbangkan ampas tahu kering atau kacang tanah giling dengan penyesuaian protein.
  • Sertakan konsentrat komersial sedikit (5–7%) agar vitamin & mineral terpenuhi tanpa rumit.
  • Berikan air bersih & suplementasi vitamin 1–2 kali seminggu.
Catatan: Formulasi di atas adalah contoh sederhana untuk skala rumahan. Untuk skala komersial atau penyesuaian bahan lokal tertentu, sebaiknya konsultasi ke ahli nutrisi unggas atau gunakan perangkat lunak formulasi pakan.

Sumber & Rujukan

  • Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian RI — Pedoman Teknis Budidaya Ayam Broiler (Dokumen & panduan nutrisi).
  • FAO — Small-scale poultry feeding and nutrition (panduan pakan skala kecil).
  • Leeson, S. & Summers, J.D. — Commercial Poultry Nutrition (referensi nutrisi unggas).

Kamis, 31 Juli 2025

PAKAN IKAN

Panduan Lengkap tentang Pakan Ikan

Pakan ikan adalah segala jenis bahan makanan yang diberikan kepada ikan untuk menunjang pertumbuhan, reproduksi, dan kesehatannya, baik yang berasal dari bahan alami, buatan, maupun alternatif. Pakan merupakan komponen vital dalam budidaya ikan karena menyumbang hingga 60–80% dari total biaya produksi.


1. Pentingnya Pakan dalam Budidaya 🐟

Pakan yang tepat dan berkualitas menentukan keberhasilan budidaya. Manajemen pakan yang baik dapat meningkatkan efisiensi pertumbuhan, menjaga kesehatan ikan, serta meminimalkan pencemaran air akibat sisa pakan.


2. Jenis-Jenis Pakan Ikan

A. Pakan Alami

Cocok untuk benih dan larva ikan.

  • Fitoplankton: seperti Chlorella sp., Spirulina sp., dan Nannochloropsis sp.

  • Zooplankton: Daphnia magna, Moina sp., dan cacing sutra (Tubifex sp.)
    Kaya protein dan mudah dicerna oleh ikan kecil.

B. Pakan Buatan (Komersial)

Tersedia dalam bentuk pelet terapung, tenggelam, crumble, dan mash.
Mengandung protein hewani (tepung ikan, tepung daging), lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral.

C. Pakan Tambahan/Alternatif

Digunakan sebagai suplemen pakan atau bahan lokal:

  • Cacing tanah, keong sawah, ikan kecil (rucah, guppy), kecebong

  • Fermentasi ampas tahu, dedak, maggot, tepung singkong


3. Formulasi Pakan Probiotik

Studi dari Jombang menyusun pakan dengan kombinasi bahan seperti:

  • Tepung ikan, tepung kedelai, gandum, vitamin, dan probiotik

  • Kandungan protein bervariasi tergantung jenis ikan: herbivora, omnivora, atau karnivora


4. Bahan Baku Lokal: Murah & Berkelanjutan

Upaya substitusi tepung impor dengan bahan lokal:

  • Maggot (protein ~36%) sebagai pengganti tepung ikan

  • Didukung oleh program Gerpari untuk kemandirian pakan nasional


5. Cara Memberi Pakan dengan Efektif

  • Beri pakan sesuai umur dan jenis ikan

  • Jangan berlebihan agar tidak mencemari air

  • Kombinasikan pakan alami dan buatan untuk hasil optimal


6. Ringkasan Tabel

Jenis PakanContohKelebihan
Alami        Fitoplankton, cacing, Daphnia        Mudah dicerna, cocok untuk benih
Buatan        Pelet, crumble        Praktis, nutrisi seimbang
Alternatif        Maggot, dedak, keong            Ekonomis, mendukung lokalitas

📚 Daftar Sumber Referensi:

  1. De Heus Indonesia - Pakan Ikan Alami

  2. De Heus Indonesia - Pakan Buatan

  3. DKP Jawa Tengah

  4. Dinas Perikanan Buleleng

  5. Scribd - Jenis Pakan Tambahan

  6. JFMR Universitas Brawijaya

  7. Jurnal UGM - Maggot

  8. Jurnal Unair

  9. Jurnal Polban

  10. Minapoli - Manajemen Pakan

  11. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia - Gerpari




Jumat, 18 Juli 2025

PAKAN UDANG

Pakan Udang: 

Kunci Produktivitas Budidaya yang Efisien dan Berkelanjutan

Pakan memegang peranan vital dalam budidaya udang. Dalam sistem intensif, biaya pakan bisa mencapai 50–70% dari total biaya operasional, menjadikannya komponen utama yang menentukan efisiensi dan hasil panen. Oleh karena itu, pemilihan pakan yang tepat, baik dari sisi nutrisi maupun strategi pemberian, sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan udang.

Secara umum, pakan udang terbagi menjadi dua jenis: pakan alami dan pakan buatan (komersial). Pakan alami seperti plankton, lumut, dan cacing biasa diberikan pada tahap larva. Sementara pakan buatan berupa pelet digunakan pada fase pembesaran. Pelet ini mengandung protein 35–45%, lemak 5–8%, serta nutrisi tambahan seperti asam lemak esensial (EPA & DHA) dan kolesterol.

Kualitas pakan sangat memengaruhi nilai konversi pakan (FCR), yaitu rasio antara jumlah pakan yang diberikan dengan pertambahan berat udang. Nilai FCR ideal berkisar antara 1,4–1,7. Pemberian pakan dilakukan secara bertahap 4–5 kali sehari, dan harus diawasi dengan menggunakan feeding tray untuk mencegah kelebihan pakan yang dapat mencemari air dan memicu penyakit.

Data dari Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, kapasitas produksi pakan udang Indonesia mencapai 870.000 ton, namun utilisasinya baru sekitar 400.000 ton. Hal ini menandakan masih besarnya potensi pengembangan industri budidaya udang nasional.

Seiring meningkatnya kebutuhan global, berbagai produsen mulai mengembangkan pakan alternatif berbasis serangga, kedelai fermentasi, dan limbah agroindustri. Pendekatan ini mendukung keberlanjutan sekaligus menekan ketergantungan terhadap bahan impor seperti tepung ikan.

Peningkatan efisiensi pakan udang bukan hanya berdampak pada hasil panen, tetapi juga pada daya saing industri udang nasional di pasar ekspor. Maka dari itu, integrasi antara teknologi, manajemen pakan, dan inovasi bahan baku menjadi prioritas dalam strategi budidaya masa depan.


Sumber Referensi


  • FAO. Feeding and Feed Management in Shrimp Aquaculture. https://www.fao.org

  • GPMT. GPMT Ready to Support Shrimp Cultivation Improvement. https://gpmt.id

  • Zidan et al. (2024). Effect of Lipid and Protein on Feed Conversion Ratio in Vannamei. EJABF

  • Jala.tech. Nutrisi Penting dalam Pakan Udang. https://jala.tech



 


Kamis, 17 Juli 2025

PAKAN AYAM LAYER

 


🐔 Pakan Ayam Layer: 

Panduan Nutrisi, Komposisi, dan Bahan Baku

Ayam layer (ayam petelur) membutuhkan pakan dengan formulasi khusus untuk menjaga produktivitas telur, kualitas cangkang, dan kesehatan tubuh ayam. Pakan yang tidak sesuai akan berdampak langsung pada penurunan produksi, kualitas telur yang buruk, hingga masalah kesehatan.

Artikel ini membahas secara lengkap mengenai komposisi nutrisi ideal, bahan baku umum, fase pemberian pakan, serta tips penting dalam manajemen pakan ayam layer berdasarkan sumber ilmiah dan standar industri ternak.


✅ Komposisi Nutrisi Ideal Pakan Ayam Layer

Komposisi nutrisi ayam layer disesuaikan dengan kebutuhan biologis ayam selama masa produksi telur. Menurut National Research Council (NRC, 1994) dan panduan manajemen dari Hy-Line serta Lohmann, berikut adalah kadar nutrisi yang disarankan:

NutrisiKadar Ideal
Energi Metabolis2700–2900 kkal/kg
Protein Kasar16–18%
Kalsium (Ca)3.5–4.5%
Fosfor (P)0.35–0.45%
Metionin + Sistein0.6–0.7%
Serat Kasar<5%

Formulasi pakan yang tepat akan menjaga produksi telur stabil di atas 90% dan memperpanjang masa produksi optimal ayam layer.


🥣 Bahan Baku Umum Pakan Ayam Layer

Bahan baku pakan bisa berasal dari sumber lokal maupun pabrik. Berikut adalah kelompok bahan baku berdasarkan fungsinya:

1. Sumber Energi

  • Jagung giling

  • Dedak padi

  • Tepung roti

2. Sumber Protein

  • Bungkil kedelai (SBM)

  • Tepung ikan

  • Bungkil kelapa

3. Sumber Mineral & Vitamin

  • Kapur (CaCO₃)

  • Tepung tulang

  • Premix vitamin dan mineral

4. Additif Tambahan

  • Enzim (meningkatkan pencernaan)

  • Anti mikotoksin (mencegah racun jamur)

  • Probiotik

Bahan-bahan tersebut dapat diformulasikan sesuai dengan ketersediaan lokal, dengan tetap memperhatikan nilai nutrisinya agar mencapai standar kebutuhan ayam.


📆 Fase Pemberian Pakan Ayam Layer

Ayam layer membutuhkan jenis pakan yang berbeda sesuai dengan fase pertumbuhannya. Fase ini memengaruhi kebutuhan protein dan kalsium.

FaseUsiaFokus Nutrisi
Starter0–6 mingguProtein tinggi (18–20%), vitamin lengkap
Grower7–15 mingguPertumbuhan tulang dan berat badan
Pre-layer16–18 mingguPersiapan bertelur, naikkan kalsium
Layer (produksi)18 minggu ke atasKalsium tinggi, protein sedang (16–18%)

Mengatur pakan berdasarkan fase ini penting agar ayam berkembang optimal dan tidak terlambat bertelur.


🥚 Tips Pemberian Pakan Ayam Layer

Berikut beberapa praktik terbaik dalam pemberian pakan ayam layer:

  • Beri pakan 2–3 kali sehari secara rutin

  • Sediakan air bersih tanpa henti

  • Jangan ubah komposisi pakan secara mendadak

  • Simpan pakan di tempat kering dan tidak lembap

  • Perhatikan perilaku makan ayam: ayam sehat akan makan aktif dan teratur


📚 Daftar Sumber Referensi

  1. NRC (National Research Council). (1994). Nutrient Requirements of Poultry: Ninth Revised Edition. National Academy Press.

  2. Hy-Line International. (2020). Hy-Line Brown Management Guide.
    https://www.hyline.com

  3. Lohmann Tierzucht GmbH. Lohmann Brown Management Guide.
    https://www.ltz.de

  4. FAO. Manual of Feed Ingredients for Livestock and Poultry.
    https://www.fao.org

  5. SNI 8173.1:2015. Pakan Ayam Ras Petelur. Badan Standardisasi Nasional, Indonesia.


🎯 Kesimpulan

Pakan ayam layer adalah faktor utama dalam menentukan keberhasilan usaha peternakan ayam petelur. Komposisi pakan harus memperhatikan keseimbangan energi, protein, kalsium, dan vitamin, serta disesuaikan dengan fase usia ayam. Dengan manajemen pakan yang tepat dan penggunaan bahan baku yang sesuai, peternak dapat menjaga produktivitas telur tetap tinggi dan berkelanjutan.

Kamis, 03 Juli 2025

PAKAN AYAM BROILER



Pakan ayam broiler terutama terbuat dari campuran berbagai bahan yang kaya akan nutrisi, seperti jagung, dedak, bungkil kedelai, tepung ikan, dan tepung tulang, serta ditambahkan vitamin dan mineral. Bahan-bahan ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam broiler pada berbagai tahap pertumbuhan. 

Berikut adalah beberapa komponen utama pakan ayam broiler:

  • Sumber Energi:

Jagung merupakan sumber energi utama dalam pakan ayam broiler, menyediakan karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. 

  • Sumber Protein:

Dedak, bungkil kedelai, tepung ikan, dan tepung tulang adalah sumber protein yang penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh ayam. 

  • Vitamin dan Mineral:

Bahan-bahan ini, seperti kalsium, fosfor, dan berbagai vitamin, diperlukan untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh ayam secara keseluruhan. 

  • Bahan Tambahan:

Beberapa peternak juga menambahkan bahan lain seperti pollard (dedak gandum), tepung daun, dan bahkan beberapa jenis bahan herbal untuk meningkatkan kualitas pakan dan kesehatan ayam. 

Pakan ayam broiler umumnya tersedia dalam bentuk pelet atau crumble, yang memudahkan ayam untuk menelan dan mencerna makanan. Pemilihan jenis pakan dan komposisi nutrisi yang tepat sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ayam yang optimal dan produksi yang baik. 


Sumber : Dari berbagai sumber

 


Senin, 26 Agustus 2024

GPMT menggelar Kongres ke-XV di Hotel Episode, Gading Serpong, Tangerang pada 21 - 22 Agustus 2024

 


Resmi berdiri sejak 30 Oktober 1976 silam, Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) rutin menggelar kegiatan kongres. Tahun ini, GPMT menggelar Kongres XV dengan topik ‘Sinergi Industri Pakan dengan Mitra Strategis untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional’ pada Rabu (21/8) di Hotel Episode, Gading Serpong, Tangerang, Banten. Sebelumnya, GPMT juga sudah melakukan kegiatan pra kongres pada Selasa(20/8) yang diikuti oleh panitia pengarah, panitia pelaksana dan Komda. Adapun pada Kamis (22/8) diadakan puncak acara rangkaian Kongres XV dengan mengundang pemerintah, asosiasi, mitra serta partner GPMT dan acara hiburan dengan menghadirkan artis Rina Nose.

 

Sebelum memulai kongres, Sekretaris Jenderal GPMT, Yetti Liza menyampaikan terima kasih atas partisipasi para undangan di Kongres GPMT. “Mengambil topik ‘Sinergi Industri Pakan dengan Mitra Strategis untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional’, memiliki  makna yang sangat khusus karena kita akan menjalani momen yang sangat penting yaitu pemilihan ketua umum dan badan pengurus  GPMT yang baru,” ujar dia.

 

Adapun anggota GPMT sendiri terdiri dari 44 perusahaan makanan ternak dan 103 pabrik dan yang hadir pada kongres tersebut sebanyak 97 anggota. Menurutnya, GPMT telah menjadi wadah penting di industri pakan melalui kolaborasi perusahaan pakan ternak dengan mitra strategis.

 

“Kita telah bersama menghadapi tantangan dan pencapaian. Kini akan berakhir masa tugas periode 2020-2024, sehingga perlu pengurus baru yang berkomitmen melanjutkan organisasi ke tingkat lebih tinggi. Dinamika, inovasi, regulasi dan perubahan pasar menjadikan kita harus responsif, maka dari itu perlu untuk memilih pemimpin yang bijak,” ujar Yetti.

 

Sementara itu, Ketua Umum GPMT Periode 2020 – 2024, Desianto Budi Utomo mengungkapkan bahwasanya ke depan tantangan ini tidak semakin rendah, tapi semkain meningkat, pun intensitasnya semkain tinggi. Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Masalah geopolitik, pemanasan global, penurunan daya beli masyarakat dan semua itu akan mempengaruhi kinerja.

 

“Untuk itu, saya yakin dengan support secara berkesinambungan berupa pemikiran, saran dan kritik yang membangun akan membawa organisasi ini untuk kepentingan bersama, khusunsya industri pakan ternak,” tegas Desianto.

 

Usai membacakan sambutan, kongres pun dimulai dan dipimpin oleh Anang Hermanta sebagai Ketua Presidium yang ditunjuk oleh Ketua Umum didampingi oleh Bagus Pekik dan Firmansyah sebagai anggota. Usai melalui agenda persidangan, terpilih kembali Desianto Budi Utomo dari PT Charoen Pokphand Indonesia sebagai Ketua Umum dan empat Ketua GPMT masa bakti 2024-2028 yaitu Johan dari PT Japfa Comfeed Indonesia, Tevi Melviana dari PT New Hope Indonesia, Bagus Pekik dari PT De Heus Indonesia, dan Deny Mulyono dari PT Central Proteina Prima.

 

Selanjutnya, Ketua Umum dan Ketua memilih Sekretaris Jenderal yaitu Yetti Liza dari PT Malindo Feedmill Tbk serta Bendahara Azrul Arifin dari Japfa Comfeed Indonesia.

 

Dalam pidatonya usai terpilih kembali, Desianto berpesan bahwa tantangan ke depan akan makin besar. “Apalagi mengingat adanya program makan bergizi gratis. Di satu sisi bisa meningkatkan produksi pakan yang diminta. Namun di sisi lainnya, terjadi perebutan bahan pakan lokal, seperti jagung, yang mana rencananya akan ada alokasi sapi perah sebanyak 1,5 juta sapi perah dan 1,5 juta sapi potong, sehingga akan butuh tebon jagung. Dampaknya akan ada kompetisi antara ternak ruminansia dengan ternak unggas. Maka, jangan sampai ada peningkatan harga jagung di luar harga pada umumnya,” tutup Desianto pada hari pertama kongres.

 

Pada akhir acara kongres, seluruh anggota berkumpul kembali untuk makan malam bersama. Kemudian dibagikan doorprize untuk para anggota.

 

Dukungan dari Pemerintah

Pada hari kedua Kongres XV GPMT, turut hadir Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda yang mewakili Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Ia mengucapkan selamat dan sukses kepada Gabungan Pengusahan Makanan Ternak yang telah melaksanakan Kongres ke-XV.

 

“Selamat juga kapada Pengurus GPMT terpilih untuk periode Tahun 2024-2028, semoga ke depan bisa lebih memberikan kontribusi lebih bagi perkembangan peternakan melalui industri pakan. Dengan Program Makan Bergizi Gratis tentu akan dibutuhkan pakan ternak yang lebih banyak untuk memenuhi produksi daging, telur dan susu,” sebut Agung.

 

Dalam kesempatan tersebut, Agung berharap industri pakan yang tergabung dalam GPMT dapat terus mengoptimalkan pemanfaatan bahan pakan lokal guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan pakan impor. Upaya ini juga penting untuk meningkatkan kontribusi dan peran GPMT bagi perekonomian Indonesia melalui keterkaitan industri pakan dengan sektor di hulunya. 

 

Berikutnya, ia melanjutkan, kerja sama dengan petani terutama petani jagung perlu semakin ditingkatkan. “Kerja sama riset dengan lembaga penelitian dan perguruan tinggi dalam optimalisasi pemanfaatan bahan pakan lokal juga perlu diintensifkan,” katanya.

 

Kemudian Agung juga berharap dapat menjaga harga pakan tetap kompetitif dalam rangka menjaga daya saing produk peternakan di Indonesia hingga global. Selanjutnya berkontribusi dan berpartisipasi dalam mendukung kelangsungan usaha peternak mandiri sebagai salah satu pilar penyangga peternakan di Indonesia. Ia mengimbau untuk menjadikan mereka mitra yang setara dan dapat tumbuh bersama dalam upaya penyediaan protein hewani di Indonesia. 

 

“Diharapkan juga GPMT dapat berpartisipasi dan mendukung program makan bergizi gratis, di mana pemerintah berencana untuk mengimpor 1,5 juta sapi potong dan 1,5 juta sapi perah serta mendistribusikannya ke sentra-sentra peternakan. Upaya ini tentunya membutuhkan dukungan penyediaan pakan khususnya pakan konsentrat. Hal ini juga sekaligus menjadi peluang bagi industri pakan untuk meningkatkan produksi pakan dengan mengoptimalkan kapasitas produksi yang masih idle,” imbuh dia.

 

Terakhir, Agung menyampaikan untuk GPMT dapat mengalokasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada produsen pakan skala UMKM, khususnya pakan ruminansia dalam bentuk silase dan hijauan agar dapat memenuhi persyaratan mutu dan keamanan pakan.

 

Pentingnya Kolaborasi

Pada kesempatan yang sama, Sesditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gemi Triastutik menyampaikan bahwa Kongres GPMT XV dengan topik ‘Sinergi Industri Pakan dengan Mitra Strategis untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional’, di mana pakan ikan memiliki peran penting dalam memastikan keberlanjutan sektor perikanan budidaya. Sebab pakan merupakan komponen paling besar dari proses produksi.

 

“Efisiensi pakan tidak hanya mempengaruhi produksi dan kualitas ikan, tetapi juga berdampak langsung pada keberlanjutan ekonomi dan ekologi dari seluruh ekosistem perikanan kita. Oleh karena itu, kita semua di industri ini memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa produk yang kita hasilkan mendukung tujuan ini,” terang Gemi.

 

Ia yakin bahwa industri pakan di Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lebih kuat dan kompetitif, asalkan mampu berkolaborasi dengan baik dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Gemi mengajak untuk manfaatkan pertemuan ini sebagai momentum untuk memperkuat sinergi di antara GPMT dengan pemerintah, sehingga dapat bersama-sama mewujudkan kemajuan dan kemandirian perikanan budidaya nasional yang kokoh dan berkelanjutan.

 

“Saya yakin bahwa dengan kerja sama yang erat, inovasi yang berkelanjutan, dan dukungan kebijakan yang kuat, kita dapat mencapai tujuan ini. Akhir kata, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara, para pembicara, dan seluruh peserta yang telah hadir. Semoga pertemuan ini memberikan manfaat yang besar bagi kita semua, dan menjadi titik awal dari berbagai inisiatif positif yang akan kita jalankan bersama,” tuturnya.

 

Gemi pun tak lupa menyampaukan selamat bertugas kepada pengurus GPMT yang baru, sehingga semua tujuan asosiasi ini dapat tercapai dan kerja sama dengan perintah juga semakin erat dan harmonis.bella

 

Susunan Badan Pengurus Pusat GPMT 2024-2028

 

Penasehat                                           :

  1. Jemmy Wijaya (PT. Charoen Pokphand Indonesia)
  2. Budiarto Soebijanto (PT. Japfa Comfeed Indonesia)

Ketua Umum                                     : Desianto B. Utomo (PT. Charoen Pokphand Indonesia)

Ketua                                                    : Johan (PT. Japfa Comfeed Indonesia)

Ketua                                                    : Tevi Melviana (PT. New Hope Indonesia)

Ketua                                                    : Bagus Pekik (PT. De Heus Indonesia)

Ketua                                                    : Deny Mulyono (PT. Central Proteina Prima)

Sekretaris Jenderal                           : Yetti Liza (PT. Malindo Feedmill)

Bendahara                                          : Azrul Arifin (PT. Japfa Comfeed Indonesia)

 

BADAN PENGURUS PUSAT

Pakan Agro                                         :

  1. Anang Hermanta (PT. Sinta Prima Feedmill)
  2. Sulistiyono (PT CJ Feed and Care Indonesia)

 

Pakan Akua                                         :

  1. Andhi Trapsilo (PT. Suri Tani Pemuka) 
  2. Fauzan Bahri (PT. Gold Coin Indonesia)

 

Bahan Baku                                        :

  1. Yussar Wirawan (PT. Charoen Pokphand Indonesia)
  2. Yenny Wijaya (PT. Sreeya Sewu Indonesia)
  3. Umi Fadhilah (PT. New Hope Indonesia)

 

Organisasi (Internal)                        : Helsintha (PT. CJ Feed and Care Indonesia)

 

Hubungan Antar Lembaga

(Eksternal)                                          : Firmansyah Sachroni (PT. Cargill Indonesia)

 

Legal                                                      : Wesly Manullang (PT. Charoen Pokphand Indonesia)

 

Sosial Media                                       : Hendra Lukito (PT. Charoen Pokphand Indonesia)


Nusantara Livestock & Poultry Expo 2025

KLIK GAMBARNYA