Jagung Berjangka Menguat Akibat Potensi Turunnya Yield Tanaman


Kamis, 09 Agustus 2012 09:00 WIB
(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka tampak mengalami kenaikan signifikan (09/08). Harga komoditas jagung menguat karena pasar masih khawatir bahwa kekeringan di AS akan mengakibatkan tingkat produksi turun tajam.


Laporan dari Departemen Pertanian akan diumumkan Jumat besok. Dalam laporan ini para investor memperkirakan bahwa yield tanaman jagung di AS akan berada pada level paling rendah dalam 15 tahun belakangan. Bulan Juli dikabarkan menjadi bulan paling panas sepanjang sejarah di kawasan penanaman jagung di AS.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan September mengalami kenaikan sebesar 14.75 sen dan berakhir pada posisi 8.1075 dolar per bushel. Sedangkan harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Desember tampak mengalami peningkatan sebesar 16 sen dan ditutup pada posisi 8.1650 dolar per bushel.

Harga komoditas ini untuk jangka panjang masih berpotensi untuk mengalami peningkatan. Trend jangka panjang masih bullish di tengah potensi turunnya produksi akibat kekeringan parah. Untuk saat ini harga komoditas diperkirakan akan mengalami pergerakan di kisaran 7.5 - 8.5 dolar per bushel.

Sumber : vibiznews.com